Apa sih sebenarnya optik itu ? secara umum,optik dapat diartikan sebagai
cabang dari ilmu fisika yang mempelajari tentang sifat dan kelakuan dari cahaya serta sinar
dan interaksinya dengan materi. Dari definisi tersebut terdapat dua istilah
yang secara umum orang menganggapnya adalah sama yaitu cahaya dan sinar.
Padahal diantara keduanya terdapat perbedaan. Untuk cahaya,banyak ilmuan yang
memperdebatkan pengertian tentang cahaya tersebut. Christian Huygen seorang
ilmuan Belanda mengemukakan suatu teori yang terkenal yaitu teori gelombang.
Dalam teori ini dinyatakan bahwa cahaya adalah gelombang. Banyak percobaan dari
ilmuan lain yang hasilnya mendukung dari teori gelombang tersebut. Dari
penyelidikan lebih lanjut disimpulkan bahwa cahaya merupakan elegtromagnetik
dan transversal. Dengan demikian,sifat-sifat cahaya sama dengan sifat-sifat
gelombang bunyi. Yang membedakannya hanyalah frekuensi dan panjang
gelombangnya. Di sini cahaya memiliki lebih dari satu titik fokus. Sementara
itu sinar juga hampir sama tetapi ia hanya memiliki satu titik fokus.
OPTIK GEOMETRI
Optik geometric membahas tentang sifat-sifat cahaya. Bidang geomerik
melibatkan study tentang penyebaran cahaya,dengan asumsi bahwa pergerakan
cahaya tersebut dalam arah yang sama dalam garis lurus saat melewati sebuah
medium yang uniform dan mengalami perubahan arah saat melewati permukaan medium
yang berbeda.
Teori Partikel Cahaya Newton
Pada tahun 1665 Newton dengan menggunakan sebuah prisma berhasil
menguraikan cahaya warna pelangi (MeJiKuHiBiU). Penemuan bahwa sesungguhnya
cahaya putih adalah campuran berbagai warna membuka masalah baru dan serius
bagi para fisikawan. Setelah itu Newton mempelajari tentang model Descrates dan
menghasilkan teori partikel cahaya. Ia menyimpulkan bahwa jika
partikel-partikel cahaya bergerak dipercepat atau diperlambat oleh gaya-gaya
yang bekerja pada perbatasan antara dua medium,maka pembiasan cahaya dapat
dijelaskan dengan menganggap bahwa cahaya disusun oleh partikel-partikel.
Disini Newton mulai menjelaskan mengapa cahaya merambat lurus. Dia
menganggap bahwa benda-benda bersinar menembakan sejumlah partikel kecil secara
tetap ke segala arah. Jika partikel-partikel itu dianggap tak bermassa,benda
bersinar tidak akan kehilangan berat hanya karena benda itu bersinar dan cahaya
itu sendiri tidak dipengaruhi oleh gravitasi.
Teori Gelombang Cahaya Huygens
Teori partikel yang dikemukakan oleh Newton ternyata juga memiliki
beberapa kelemahan. Jika dikatakan bahwa berkas-berkas cahaya dapat melintas
pada sudut berapapun tanpa saling mempengaruhi satu sama lain baik dalam arah
maupun warna,ini berate bahwa partikel-partikel cahaya tidak bertumbukan dan
dipantulkan seperti yang seharusnya dilakukan oleh partikel-partikel. Secara
lebih lanjut,teori partikel cahaya ini tidak dapat menjelaskan tentang spectrum
cahaya (warna-warna cahaya) saat terurai di dalam prisma.
Beberapa orang yang sezaman dengan Newton membangkitkan kembali teori
impuls cahaya. Christian Huygens adalah ilmuwan pendukung yang paling
bersemangat dari teori impuls cahaya yang kemudian ia sempurnakan menjadi teori
gelombang cahaya. Pada tahun 1678 ia menyatakan bahwa perambatan gelombang
apapun melalui ruang dapat digambarkan dengan suatu metode geometris ,yang
sekarang dikenal dengan prinsip Huygens :
“Setiap titik pada bidang gelombang primer bertindak sebagai sebuah
sumber anak gelombang sekunder yang kemudian berkembang dengan kelajuan dan
frekuensi yang sama dengan gelombang primernya”
Penjelasan ini dipublikasikan oleh Huygens secara lebih lengkap dalam
tulisannya Treatise on Light (1690) dengan ide utama apa yang terjadi terhadap
muka gelombang.
1. Pembiasan Cahaya
Cahaya seperti yang telah disebutkan sebelumnya merupakan sebuah
gelombang elektromagnetik dan transversal dapat mengalami pembiasan (refraksi).
Pembiasan ini terjadi karena adanya perubahan kecepatan cahaya dalam dua medium
yang berbeda. Dalam pembiasan cahaya ini dikenal istilah Indeks bias mutlak
suatu medium yang dapat dipandang sebagai suatu ukuran kemampuan medium dalam
membelokkan cahaya. Medium yang memiliki indeks bias lebih besar adalah medium
yang lebih kuat dalam membelokkan cahaya.
2. Pemantulan Cahaya
Ketika cahaya dijatuhkan pada suatu permukaan,maka sebagian cahaya akan
dipantulkan. Apabila permukaan pemantul berupa suatu bidang datar,cahaya yang
terpantul pada suatu arah tertentu jumlahnya banyak. Hukum Snellius :
- sinar datang,sinar pantul dan garis terletak pada satu bidang datar.
- Sudut datang sama dengan sudut pantul.
Beberapa alat optic yang sering digunakan adalah :
mikroskop,kamera,teropong,teropng medan dan teropong medan.
Anis, Y. (2013, May 10). Optik. Retrieved July 22, 2018, from http://m-yunus-anis-fst12.web.unair.ac.id/artikel_detail-78639-Umum-OPTIK Fisika Dasar II.html
Anis, Y. (2013, May 10). Optik. Retrieved July 22, 2018, from http://m-yunus-anis-fst12.web.unair.ac.id/artikel_detail-78639-Umum-OPTIK Fisika Dasar II.html
No comments:
Post a Comment