RANGKAIAN SERI ARUS
BOLAK – BALIK
BEBAN RESISTOR DAN
INDUKTOR
Lembar Informasi
Sebuah
resistor R ohm dan Induktor L henry diseri dan dihubungkan dengan sebuah sumber
tegangan arus bolak – balik seperti Gambar 8 di bawah ini.
Drop tegangan seperti terlihat pada Segitiga OAB . Drop tegangan pada R = VR
digambarkan oleh vektor OA, dan drop tegangan pada L = VL
digambarkan oleh vektor AB. Tegangan Sumber V merupakan jumlah secara vektor
dari VR dan VL
disebut impedansi ( Z ) dari rangkaian, yaitu : Z2 = R2 + XL2
FAKTOR DAYA (Pf = Power Faktor)
Faktor daya dapat dirumuskan
1.
Kosinus
beda fase antara arus dan tegangan.
2. Resistansi = R
Impedansi Z
Sehingga
Jika digambarkan dengan segitiga daya
seperti ditunjukkan oleh Gambar berikut ini.
Daya
dapat dibedakan menjadi :
-
Daya
aktif = P = kW
-
Daya
reaktif = Q =k VAR
-
Daya
semu = S = kVA
-
Hubungan
ketiga jenis daya
Hubungan Ketiga jenis daya adalah
sebagai berikut :
Beban Resistor dan Kapasitor
Sebuah resistor R dan kapasitor C
diseri dan diberi tegangan bolak-balik, seperti ditunjukkan oleh Gambar berikut.
VR = I R = drop tegangan pada R (fasa sama
dengan nol).
VC = I XC = drop tegangan pada C (ketinggalan terhadap I dengan
sudut p/2)
XC = reaktansi kapasitif (diberi tanda negatif)
karena arah VC
pada sudut negatif Y
Z2
= R2 + XC2 disebut
impedensi rangkaian.
Dari gambar di atas terlihat bahwa I
mendahului V dengan sudut Ø di mana
Jika tegangan sumber dinyatakan dengan
V = Vm sin wt
Maka arus dalam rangkaian R – C seri
dapat dinyatakan dengan
I = Im sin (wt + Ø )
Beban R – L – C Seri
Sebuah rangkaian seri R-L-C diberi
tegangan V seperti Gambar 11di bawah ini.
Gambar R-L-C Seri
VR = I R = drop tegangan pada R sefasa dengan I
VL = I XL = drop tegangan pada L mendahului I dengan sudut 90 °
VC = I XC = drop tegangan pada C ketinggalan terhadap dengan sudut
90 °
V = tegangan sumber yang
merupakan jumlah secara vektor
dari VR, VL dan VC, seperti terlihat
dalam Gambar 12 berikut ini. Perhatikan Gambar 12 berikut ini.
Gambar Diagram Phasor
Beda
fasa antara tegangan dan arus :
Sedangkan faktor daya :
Jika sumber tegangan diberikan
V = Vm sin wt
Sehingga
arus mempunyai persamaan :
I
= Im sin (wt ± Ø )
Tanda negatif bila arus ketinggalan
terhadap tegangan, XL > XC atau beban bersifat
induktif.
Tanda positif bila arus mendahului
tegangan, XL < XC atau beban bersifat kapasitif.
Resonansi RLC Seri.
Resonansi pada rangkaian RLC seri
terjadi jika reaktansi sama dengan nol. Hal ini terjadi bila XL = XC.
Frekuensi saat resonansi disebut fo, maka :
Faktor Kualitas J
Faktor kualitas dalam rangkaian seri
RLC adalah tegangan magnetisasi saat rangkaian berresonansi.
Pada saat resonansi arus maksimum :
Tegangan pada induktor atau kapasitor
= Im XL
Tegangan sumber adalah V = Im R
Jadi tegangan magnetisasi adalah
sebagai berikut :
RANGKAIAN PARALEL
ARUS LISTRIK BOLAK-BALIK
Lembar Informasi
Dalam rangkaian arus bolak-balik apabila beban diparalel maka untuk
menganalisis rangkaian tersebut dapat diselesaikan dengan beberapa cara, antara
lain :
1.
Metode
Vektor
Misalkan rangkaian paralel terdiri
dari dua cabang seperti Gambar di bawah ini
Rangkaian RLC Paralel dan Diagram Phasor.
Rangkaian beresonansi saat IC -
IL Sin Ø
= 0
Jika
R diabaikan maka freakuensi resonansi menjadi
sama seperti Resonansi Seri.
No comments:
Post a Comment