Breaking

Monday, July 23, 2018

Rangkaian Arus Bolak Balik



RANGKAIAN SERI ARUS BOLAK – BALIK
BEBAN RESISTOR DAN INDUKTOR

Lembar Informasi
            Sebuah resistor R ohm dan Induktor L henry diseri dan dihubungkan dengan sebuah sumber tegangan arus bolak – balik seperti Gambar 8 di bawah ini.


Drop tegangan seperti terlihat pada Segitiga OAB . Drop tegangan pada R = VR digambarkan oleh vektor OA, dan drop tegangan pada L = VL digambarkan oleh vektor AB. Tegangan Sumber V merupakan jumlah secara vektor dari VR dan V


disebut impedansi ( Z ) dari rangkaian, yaitu : Z2 = R2 + XL2


Dari gambar di atas terlihat bahwa arus ketinggalan terhadap tegangan dengan sudut  adalah :

  
 
FAKTOR DAYA (Pf = Power Faktor)
Faktor daya dapat dirumuskan
 1.    Kosinus beda fase antara arus dan tegangan. 
 2. Resistansi = R
     Impedansi   Z




Sehingga






Jika digambarkan dengan segitiga daya seperti ditunjukkan oleh Gambar berikut ini.
 

Daya dapat dibedakan menjadi :
-       Daya aktif = P = kW
-       Daya reaktif = Q =k VAR
-       Daya semu = S = kVA
-          Hubungan ketiga jenis daya



Hubungan Ketiga jenis daya adalah sebagai berikut :







Beban Resistor dan Kapasitor
Sebuah resistor R dan kapasitor C diseri dan diberi tegangan bolak-balik, seperti ditunjukkan oleh Gambar berikut.


VR = I R          = drop tegangan pada R (fasa sama dengan nol).
VC = I XC      = drop tegangan pada C (ketinggalan terhadap I dengan 
sudut p/2)
XC                    = reaktansi kapasitif (diberi tanda negatif) karena arah VC
pada sudut negatif Y
   Z2 = R2 + XC2  disebut impedensi rangkaian.
Dari gambar di atas terlihat bahwa I mendahului V dengan sudut Ø   di mana                      

 

                         
Jika tegangan sumber dinyatakan dengan
V = Vm sin wt
Maka arus dalam rangkaian R – C seri dapat dinyatakan dengan
            I = Im sin (wt + Ø )


Beban R – L – C Seri
Sebuah rangkaian seri R-L-C diberi tegangan V seperti Gambar 11di bawah ini.
Gambar R-L-C Seri

VR = I R         = drop tegangan pada R sefasa dengan I
VL = I XL        = drop tegangan pada L mendahului I dengan sudut 90 °
VC = I XC      = drop tegangan pada C ketinggalan terhadap dengan sudut
90 °
V                     = tegangan sumber yang merupakan jumlah secara vektor
dari VR, VL dan VC, seperti terlihat dalam Gambar 12 berikut ini. Perhatikan Gambar 12 berikut ini.


Gambar Diagram Phasor



Beda fasa antara tegangan dan arus :



Sedangkan faktor daya :




Jika sumber tegangan diberikan
V = Vm sin wt
Sehingga arus mempunyai persamaan :
            I = Im sin (wt ± Ø )
Tanda negatif bila arus ketinggalan terhadap tegangan, XL > XC atau beban bersifat induktif.
Tanda positif bila arus mendahului tegangan, XL < XC atau beban bersifat kapasitif.

Resonansi RLC Seri.
Resonansi pada rangkaian RLC seri terjadi jika reaktansi sama dengan nol. Hal ini terjadi bila XL = XC. Frekuensi saat resonansi disebut fo, maka : 

                        





Faktor Kualitas J
Faktor kualitas dalam rangkaian seri RLC adalah tegangan magnetisasi saat rangkaian berresonansi.
Pada saat resonansi arus maksimum :
           


Tegangan pada induktor atau kapasitor = Im XL
Tegangan sumber  adalah V = Im R
Jadi tegangan magnetisasi adalah sebagai berikut :















RANGKAIAN PARALEL ARUS LISTRIK BOLAK-BALIK

Lembar Informasi
Dalam rangkaian arus bolak-balik apabila beban diparalel maka untuk menganalisis rangkaian tersebut dapat diselesaikan dengan beberapa cara, antara lain :
1.    Metode Vektor
Misalkan rangkaian paralel terdiri dari dua cabang seperti Gambar di bawah ini










Rangkaian RLC Paralel dan Diagram Phasor.


Rangkaian beresonansi saat IC - IL Sin Ø = 0
 















Jika  R diabaikan maka freakuensi resonansi menjadi 
 


sama seperti Resonansi Seri.



No comments:

Post a Comment