Rangkaian
arus searah atau direct current
(DC) adalah aliran elektron dari suatu titik yang energi potensialnya tinggi ke
titik lain yang energi potensialnya lebih rendah. Pada dasarnya dalam kawat
penghantar terdapat aliran elektron dalam jumlah yang sangat
besar, jika jumlah elektron yang bergerak ke kanan dan ke kiri sama besar maka
seolah-olah tidak terjadi apa- apa. Namun jika ujung sebelah kanan kawat
menarik elektron sedangkan ujung sebelah kiri melepaskannya maka akan terjadi
aliran elektron ke kanan (tapi ingat, dalam hal ini disepakati bahwa arah arus
ke kiri). Aliran elektron inilah yang selanjutnya disebut arus listrik. Sumber
arus listrik searah biasanya adalah baterai (termasuk aki dan Elemen Volta) dan
panel surya.
Arus searah
dulu dianggap sebagai arus positif yang mengalir dari ujung positif sumber arus
listrik ke ujung negatifnya. Pengamatan-pengamatan yang lebih baru menemukan
bahwa sebenarnya arus searah merupakan arus negatif (elektron) yang mengalir
dari kutub negatif ke kutub positif. Aliran elektron ini menyebabkan terjadinya
lubang-lubang bermuatan positif, yang "tampak" mengalir dari kutub
positif ke kutub negatif.
1.
Arus Listrik
Pada dasarnya rangkaian listrik dibedakan menjadi dua,
yaitu rangkaian listrik terbuka dan rangkaian listrik tertutup. Rangkaian
listrik terbuka adalah suatu rangkaian yang belum dihubungkan dengan sumber
tegangan, sedangkan rangkaian listrik tertutup adalah suatu rangkaian yang
sudah dihubungkan dengan sumber tegangan.
Pada
rangkaian listrik tertutup, terjadi aliran muatan-muatan listrik. Aliran muatan
listrik positif identik dengan aliran air. Arus listrik mengalir dari potensial
tinggi ke potensial rendah atau dari kutub (+) ke kutub (-). Sedangkan
muatan electron mengalir dari potensial rendah ke potensial tinggi.
Perhatikan gambar di bawah ini !
Dua
buah benda bermuatan masing-masing A dan B dihubungkan dengan sebuah
penghantar. Bila potensial A lebih tinggi dari pada potensial B, maka arus akan
mengalir dari A ke B. Arus ini mengalir dalam waktu yang sangat singkat.
Setelah potensial A sama dengan potensial B maka arus berhenti mengalir.
2.
Kuat Arus Listrik
Kuat arus listrik ialah banyaknya muatan listrik
yang mengalir tiap detik melalui suatu penghantar. Simbol kuat arus adalah I.
Satuan kuat arus listrik ialah Ampere (A) yang diambil dari nama seorang ilmuwan
Perancis yaitu : Andrey Marie Ampere (1775 - 1836). Kuat arus listrik adalah banyaknya muatan
yang mengalir melalui penampang konduktor tiap sekon.
3.
Beda Potensial Listrik
Sumber tegangan listrik yaitu peralatan yang dapat
menghasilkan beda potensial listrik secara terus menerus. Beda potensial
listrik diukur dalam satuan volt (V). Alat yang digunakan adalah volmeter.
Beda potensial adalah banyaknya energi listrik yang diperlukan untuk mengalirkan setiap muatan listrik dari ujung-ujung penghantar disebut beda potensial listrik atau tegangan listrik. Hubungan antara energi listrik, muatan listrik, dan beda potensial listrik secara matematik dirumuskan :
Beda potensial adalah banyaknya energi listrik yang diperlukan untuk mengalirkan setiap muatan listrik dari ujung-ujung penghantar disebut beda potensial listrik atau tegangan listrik. Hubungan antara energi listrik, muatan listrik, dan beda potensial listrik secara matematik dirumuskan :
V=
W/ Q
Keterangan
:
V
= Beda potensial listrik dalam volt (V)
W = Energi listrik dalam joule (J)
Q = Muatan listrik dalam coulomb (C)
W = Energi listrik dalam joule (J)
Q = Muatan listrik dalam coulomb (C)
Arus
listrik hanya akan terjadi dalam penghantar jika antara ujung-ujung penghantar
terdapat beda potensial (tegangan listrik).
4.
Hukum Ohm
Pengertian
Hukum Ohm merupakan sebuah teori
yang membahas mengenai hubungan antara Tegangan (Volt), Arus (Ampere), dan Hambatan
listrik dalam sirkuit (Ohm).
Bunyi hukum Ohm :
"Kuat
arus listrik pada suatu beban listrik berbanding lurus dengan tegangan dan
berbanding terbalik dengan hambatan".
Rumus Hukum Ohm :
Lambang dari hambatan adalah R, lambang dari Arus adalah I, dan lambang dari tegangan adalah V. Berdasarkan hukum Ohm diatas maka bisa diambil rumus sebagai berikut ini.
Keterangan: Lambang dari hambatan adalah R, lambang dari Arus adalah I, dan lambang dari tegangan adalah V. Berdasarkan hukum Ohm diatas maka bisa diambil rumus sebagai berikut ini.
I
= Besar arus yang mengalir pada penghantar (A)
V
= Besar tegangan pada penghantar (V)
R = Besar hambatan (Ω)
Pengertian
dan Bunyi Hukum Kirchoff 1
Hukum
Kirchoff 1 merupakan Hukum Kirchoff yang berkaitan dengan dengan arah arus
dalam menghadapi titik percabangan. Hukum Kirchoff 1 ini sering disebut juga
dengan Hukum Arus Kirchoff atau Kirchoff’s Current Law (KCL).
Bunyi Hukum Kirchoff 1 adalah sebagai berikut.
Bunyi Hukum Kirchoff 1 adalah sebagai berikut.
“Arus
total yang masuk melalui suatu titik percabangan dalam suatu rangkaian listrik
sama dengan arus total yang keluar dari titik percabangan tersebut.”
Untuk
lebih jelas mengenai bunyi Hukum Kicrhoff 1, silakan lihat rumus dan rangkaian sederhana
dibawah ini :
Berdasarkan
rangkaian diatas, dapat dirumuskan bahwa :
I1
+ I2 + I3 = I4 + I5 + I6
Pengertian
dan Bunyi Hukum Kirchoff 2
Hukum
Kirchoff 2 merupakan Hukum Kirchoff yang digunakan untuk menganalisis tegangan
(beda potensial) komponen-komponen elektronika pada suatu rangkaian tertutup.
Hukum Kirchoff 2 ini juga dikenal dengan sebutan Hukum Tegangan Kirchoff atau Kirchoff’s
Voltage Law (KVL).
Bunyi
Hukum Kirchoff 2 adalah sebagai berikut.
“Total
Tegangan (beda potensial) pada suatu rangkaian tertutup adalah nol”
Untuk
lebih jelas mengenai bunyi Hukum Kirchoff 2, silakan lihat rumus sederhana
dibawah ini berdasarkan rangkaian diatas.
Vab
+ Vbc + Vcd + Vda = 0
6. Kapasitor Pada Rangkaian Arus Searah
A. Pengisian RC (Resistor - Kapasitor).
Gambar di bawah menunjukkan sebuah kapasitor, (C) secara seri dengan sebuah resistor, (R) membentuk Rangkaian Pengisian RC yang terhubung melalui supply baterai DC (Vs) melalui saklar mekanis. Saat saklar ditutup, kapasitor secara bertahap akan terisi hingga tegangan mencapai supply tegangan baterai. Cara pengisian kapasitor juga ditunjukkan di bawah ini.
Gambar di bawah menunjukkan sebuah kapasitor, (C) secara seri dengan sebuah resistor, (R) membentuk Rangkaian Pengisian RC yang terhubung melalui supply baterai DC (Vs) melalui saklar mekanis. Saat saklar ditutup, kapasitor secara bertahap akan terisi hingga tegangan mencapai supply tegangan baterai. Cara pengisian kapasitor juga ditunjukkan di bawah ini.
Rangkaian Pengisian RC (Resistor - Kapasitor)
Mari kita asumsikan di atas, bahwa kapasitor (C) sepenuhnya
"habis" dan saklar (S) terbuka penuh. Ini adalah kondisi awal dari
rangkaian, maka t = 0, i = 0 dan q = 0. Bila saklar ditutup waktu dimulai pada
t = 0 dan arus mulai mengalir ke kapasitor melalui resistor.
Karena tegangan awal kapasitor adalah nol, (Vc = 0) kapasitor tampaknya menjadi hubungan pendek ke rangkaian eksternal dan arus mengalir maksimal melalui rangkaian dibatasi hanya oleh resistor. Kemudian dengan menggunakan hukum tegangan Kirchoff (KVL), tegangan turun di sekitar rangkaian diberikan sebagai :
Karena tegangan awal kapasitor adalah nol, (Vc = 0) kapasitor tampaknya menjadi hubungan pendek ke rangkaian eksternal dan arus mengalir maksimal melalui rangkaian dibatasi hanya oleh resistor. Kemudian dengan menggunakan hukum tegangan Kirchoff (KVL), tegangan turun di sekitar rangkaian diberikan sebagai :
Arus kini mengalir di sekitar rangkaian disebut Pengisian
Arus dan ditemukan dengan menggunakan hukum Ohm sebagai: i = Vs / R.
Kurva Rangkaian Pengisian RC
Kapasitor sekarang mulai mengisi seperti yang ditunjukkan,
dengan kenaikan pada kurva pengisian RC lebih curam di awal karena tingkat
pengisian tercepat di awal dan kemudian mengecil saat kapasitor mengambil isi
tambahan pada tingkat yang lebih lambat.
Saat muatan kapasitor naik, perbedaan potensial di pelatnya perlahan meningkat
seiring waktu yang sebenarnya diambil untuk muatan pada kapasitor mencapai 63%
voltase maksimum yang mungkin, pada kurva 0.63Vs kita dikenal sebagai satu
Waktu Konstanta, (T).
Ini 0.63Vs titik tegangan diberikan singkatan dari 1T , (satu waktu konstan).
Kapasitor terus mengisi dan perbedaan voltase antara Vs dan Vc berkurang, jadi
untuk menjalankan arus rangkaian, i . Kemudian pada kondisi akhir lebih besar
dari lima konstanta waktu (5T) ketika kapasitor dikatakan terisi penuh, t = ∞,
i = 0, q = Q = CV. Kemudian pada tak terhingga arus berkurang menjadi nol,
kapasitor bertindak seperti kondisi rangkaian terbuka sehingga, turun tegangan
seluruhnya melintasi kapasitor.
Jadi secara matematis kita dapat mengatakan bahwa waktu yang dibutuhkan untuk
sebuah kapasitor untuk mengisi satu konstanta satu waktu, ( 1T ) diberikan
sebagai:
RC Waktu Konstan, Tau - Ï„
Konstanta waktu RC ini hanya menentukan tingkat pengisian di
mana, R ada di Ω dan C di Farad.
Karena tegangan V berhubungan dengan muatan pada kapasitor yang diberikan oleh
persamaan, Vc = Q/C , tegangan di seluruh nilai tegangan di kapasitor (Vc) pada
waktu mana pun selama periode pengisian diberikan sebagai :
Dimana:
• Vc adalah tegangan kapasitor
• Vs adalah tegangan supply
• t adalah waktu yang telah berlalu sejak penerapan tegangan supply
• RC adalah konstanta waktu dari rangkaian pengisian RC
Setelah satu periode yang sama dengan 4 konstanta waktu, (4T) kapasitor di rangkaian pengisian RC ini hampir terisi penuh dan tegangan di kapasitor sekarang kira-kira 98% dari nilai maksimumnya, 0.98Vs. Jangka waktu yang ditempuh kapasitor untuk mencapai titik 4T ini dikenal sebagai Periode Transien.
Setelah waktu 5T, kapasitor sekarang terisi penuh dan voltase di kapasitor, (Vc) sama dengan voltase supply, (Vs). Karena kapasitor terisi penuh tidak ada arus yang mengalir di rangkaian. Periode waktu setelah titik 5T ini dikenal sebagai Periode Stabil.
Sehingga tegangan antara kedua kaki kapasitor adalah
Ketika saklar ditutup maka muatan dalam kapasitor akan segera mengalir dalam rangkaian. Hal ini mengakibatkan muatan dalam kapasitor berkurang. Muatan yang bergerak dalam rangkaian tak lain adalah arus listrik yang mengalir.
Besarnya arus yang mengalir sama dengan laju pengurangan muatan :
Jika tegangan pada resistor adalah IR dan tegangan kapasitor adalah Q/C maka aturan simpal kirchoff memberikan :
Kedua ruas kita kalikan dengan dt/Q
Anggap saja
Maka kita dapatkan :
Sama seperti tulisan sebelumnya, nilai B ditentukan oleh keadaan awal. Jika keadaan awal pada saat t = 0 muatan dalam kapasitor adalah Q = Q0 maka :
Dengan
Nilai RC ini disebut konstanta waktu yaitu waktu yang dibutuhkan muatan untuk berkurang menjadi 1/e dari nilai awalnya. Karena
Maka tegangan kedua kaki kapasitor adalah
Arus yang mengalir dalam rangkaian
Sekian, semoga bermanfaat.
Terimakasih telah berkunjung.
• Vc adalah tegangan kapasitor
• Vs adalah tegangan supply
• t adalah waktu yang telah berlalu sejak penerapan tegangan supply
• RC adalah konstanta waktu dari rangkaian pengisian RC
Setelah satu periode yang sama dengan 4 konstanta waktu, (4T) kapasitor di rangkaian pengisian RC ini hampir terisi penuh dan tegangan di kapasitor sekarang kira-kira 98% dari nilai maksimumnya, 0.98Vs. Jangka waktu yang ditempuh kapasitor untuk mencapai titik 4T ini dikenal sebagai Periode Transien.
Setelah waktu 5T, kapasitor sekarang terisi penuh dan voltase di kapasitor, (Vc) sama dengan voltase supply, (Vs). Karena kapasitor terisi penuh tidak ada arus yang mengalir di rangkaian. Periode waktu setelah titik 5T ini dikenal sebagai Periode Stabil.
B. Pengosongan Kapasitor
Misalkan
ada kapasitor yang telah terisi penuh dan masih dalam keadaan terbuka seperti
gambar di bawah ini.
Sehingga tegangan antara kedua kaki kapasitor adalah
Ketika saklar ditutup maka muatan dalam kapasitor akan segera mengalir dalam rangkaian. Hal ini mengakibatkan muatan dalam kapasitor berkurang. Muatan yang bergerak dalam rangkaian tak lain adalah arus listrik yang mengalir.
Besarnya arus yang mengalir sama dengan laju pengurangan muatan :
Jika tegangan pada resistor adalah IR dan tegangan kapasitor adalah Q/C maka aturan simpal kirchoff memberikan :
Kedua ruas kita kalikan dengan dt/Q
Anggap saja
Maka kita dapatkan :
Sama seperti tulisan sebelumnya, nilai B ditentukan oleh keadaan awal. Jika keadaan awal pada saat t = 0 muatan dalam kapasitor adalah Q = Q0 maka :
Dengan
Nilai RC ini disebut konstanta waktu yaitu waktu yang dibutuhkan muatan untuk berkurang menjadi 1/e dari nilai awalnya. Karena
Maka tegangan kedua kaki kapasitor adalah
Arus yang mengalir dalam rangkaian
Sekian, semoga bermanfaat.
Terimakasih telah berkunjung.
No comments:
Post a Comment